Tasikmalaya — Isu penguatan kapasitas dan desa sebagai pelaku pembangunan akan menjadi topik utama kegiatan Festival Jawa Selatan (JadulFest) yang diselenggarakan oleh Gerakan Desa Membangun, Infest Yogyakarta, Blogger Nusantara dan Pemerintah Desa Mandalamekar di Desa Mandalamekar (2-5/06/2012). JadulFest diperkirakan akan diikuti oleh 200 desa di kawasan Jawa Selatan dan beberapa daerah lain, seperti Nusa Tenggara Timur, Kalimantan dan Sulawesi.

JadulFest merupakan wahana konsolidasi bagi desa-desa dalam jaringan Gerakan Desa Membangun yang telah melakukan pelbagai penguatan kapasitas dan upaya-upaya terobosan sejak Januari 2012. Selain untuk menyamakan visi antar desa terkait dengan konsep pemberdayaan dan pembangunan, JadulFest juga menjadi ajang penguatan kapasitas pemerintahan desa.

Penguatan kapasitas dan penyamaan visi desa dalam Gerakan Desa Membangun dalam JadulFest diarahkan untuk memperkuat model dan kemampuan Gerakan Desa Membangun (GDM) dalam mengupayakan pembangunan yang bersumbu di desa. Beberapa prinsip dasar GDM, seperti keterbukaan informasi publik, pelayanan prima kepada masyarakat, pembangunan partisipatif, pelibatan kelompok perempuan dalam pembangunan desa, dan akuntabilitas dalam pengelolaan suber daya pembangunan.

Kegiatan JadulFest turut didukung oleh pelbagai organisasi masyarakat sipil (OMS), seperti Combine Resource Institution (CRI), Yayasan Air Putih, Masyarakat Peduli Media, Serikat Petani Pasundan (SPP), Java Learning Center (Javlec), Yayasan Tifa, Partnership for Good Governance, Jaringan Radio Komunitas  Indonesia (JRKI), Jaringan Radio

Aktivitas LOkakarya Desa Membangun

Komunitas Cirebon (Jarik). Beberapa perusahaan turut serta membantu dalam kegiatan ini, antara lain PT XL Axiata,  Idblognetwork dan Asosiasi Penyedia Jaringan Internet Indonesia (APJII).

Informasi terkait dengan kegiatan dapat diakses melalui alamat http://festivaljadul.desamembangun.or.id