Banjarnegara– Pemerintah Desa dan Badan Permusyawatan Masyarakat Desa Jatilawang, Kecamatan Wanayasa menggelar Musyawarah Desa (Musdes), Senin (12/5). Musdes dilakukan di Balai Desa Jatilawang dihadiri oleh 44 orang yang terdiri dari perangkat desa, BPD, kapala dusun, ketua RT, RW, LP3M, kelompok perempuan yang tergabung dalam Sekolah Perempuan, dan Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Kabupaten Banjarnegara Drs. Imam Purwadi.
Salah satu agenda yang dibahas pada Musdes kali ini adalah perumusan Badan Usaha Milik Desa (Musdes). Ada empat jenis usaha yang digagas dalam Musdes kali ini yaitu jasa pajak motor, jasa pembayaran tagihan listrik, simpan pinjam, dan jual-beli kentang hasil pertanian warga. Rencananya, masing-masing usaha akan dikelola oleh perempuan.
Menurut Supriyanto selaku Kepala Desa Jatilawang, dalam Musdes ada tiga agenda yakni PNPM, purna tugas dua perangkat desa dan BUMDes. Ide tentang BUMDes, menurut Supriyanto sebenarnya sudah sejak lama diidam-idamkan. BUMDes diharapkan bisa menjadi cara untuk menyejahterakan warga dan menambah pendapatan Desa Jatilawang.
“Bukan untuk mengecilkan perempuan, seorang manajer nantinya adalah seorang laki-laki. Sehingga untuk menjalankan BUMDes, seorang manajer harus mau, mampu, dan jujur,” terang Supriyanto.
Pembahasan dalam Musdes Jatilawang baru menyepakati adanya BUMDes. Menurut Yayah selaku Bendahara Desa Jatilawang, dibutuhkan pertemuan-pertemuan berikutnya untuk membahas pola usaha dan tata kelola usaha BUMDes. Sebab, selama ini, belum mempunyai pengalaman dalam tata kelola BUMDes.
“Dalam setiap pertemuan, impian untuk mengelola usaha desa sudah sering dibahas tetapi belum berani memulai. Dan, sekarang kita akan memulai dari level yang sederhana,” kata Yayah.