Jakarta – Derasnya pemberitaan dan kampanye Gerakan Desa Membangun (GDM) kembali menarik perhatian pemerintah Pusat. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kali ini menyatakan minat untuk turut serta mendukung keberadaan GDM untuk memperkuat basis pendataan masyarakat berbasis wilayah pedesaan.
Itulah sekilas hasil pertemuan dengar pendapat antara Infest Yogyakarta dan BKKBN Pusat terkait dengan pemetaan dan survei kependudukan nasional di Kantor Pusat BKKBN Jakarta (16/03/2012). Kegiatan yang difasilitasi Dr. Imam B. Prasojo, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia, turut diikuti oleh Kepala BKKBN, Dr. dr. Sugiri Syarif, dan beberapa kepala BKKBN Propinsi, sepeti Yogyakarta, Palembang dan Jawa Tengah.
Irsyadul Ibad, Direktur Infest Yogyakarta, dalam presentasinya menyajikan pola dan perkembangan GDM sebagai sebuah model pemberdayaan desa. Turut dipresentasikan pula sistem informasi Mitra Desa yang kini sedang dalam pengembangan untuk pengelolaan administrasi desa dan kebencanaan.
Keberadaan GDM sebagai gerakan kemandirian desa menjadi fokus perhatian. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menuntaskan keterbatasan ketersediaan data yang mendukung penanganan kebencanaan dan warga menjadi daya tarik tersendiri. Sistem Mitra Desa yang disiapkan untuk mendukung tata kelola administrasi desa terkait dengan lingkungan hidup, warga, dan kebencanaan ini diapresiasi dengan kesediaan BKKBN untuk turut serta mendukung kegiatan tersebut. Salah satu bentuk dukungan yang akan diberikan oleh BKKBN adalah ujicoba sistem database warga tersebut untuk pengembangan data akseptor keluarga berencana di Wilayah Yogyakarta.
Pengembangan GDM dan Sistem Mitra Desa ini akan turut didukung pula oleh beberapa kelompok masyarakat sispil lain, sperti Yayasan Nurani Dunia dan kelompok Buka Peta. Pengembangan sistem TIK berbasis peta yang dikembangkan oleh Komunitas Buka Peta dan Sistem penanganan kebencanaan oleh Yayasan Nurani Dunia akan dikombinasikan dengan Mitra Desa untuk memperkaya sistem ini.
“Para pengembang sistem akan bersama-sama saling memperkaya sehingga sistem ini menjadi sistem yang kaya dan bisa dipakai oleh pelbagai pihak dengan kebutuhan yang beragam,” tegas Imam B Prasojo di sela-sela pertemuan terbatas tersebut.
Keterlibatan banyak pihak dan pengembang akan mempercepat dan memperkaya ketersediaan fasilitas dalam sitem Mitra Desa. Menurut Khayat (26), salah satu pengembang Mitra Desa dari infest Yogyakarta, keterlibatan tersebut akan mempertemukan pelbagai keahlian pemrograman sehingga memperkaya fitur yang akan disediakan dalam sistem Mitra Desa.
“Infest, Komunitas Buka Peta dan Yayasan Nurani Dunia sama-sama memiliki pengalaman dan keahlian masing-masing. Dengan begitu, kolaborasi ini akan menghasilakn sebuah sistem yang kaya fitur sehingga memudahkan penggunaannya,” ujar khayat.